Latar belakang dari penelitian ini yaitu budaya organisasi yang terbentuk di Panti Asuhan Islam Playen Gunungkidul yang merupakan panti asuhan yang di didirikan dan dikelola oleh keluarga RM. Suryowinoto yang memiliki nilai-nilai budaya Jawa, pola pembinaan religiusitas, kekeluargaan, dan berjiwa sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data yang digunakan adalah kreadibilitas dengan menggunakan pendekatan triangulasi sumber dan triangulasi teknik, transferability, Dependability, dan konfirmability. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Budaya Organisasi pada Panti Asuhan Islam Playen Gunungkidul sudah berjalan dengan baik karena masih memenuhi tiga level budaya organisasi seperti artefak, nilai, dan asumsi dasar. Artefak dengan setting budaya Jawa seperti bentuk bangunan, bahasa yang digunakan, dan slogan yang di pakai. Nilai yang terbentuk yaitu melalui kegiatan rutin, bimbingan serta filosofi Panti Asuhan Asuhan Islam Playen Gunungkidul untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tumpak. Selanjutnya asumsi dasar yang tertanam adalah kebersamaan, kekeluargaan, religiusitas dan jiwa sosial tinggi. Dari tiga level budaya organiasi tersebut benar-benar diterapkan, dan satu faktor yang belum berjalan dengan baik di Panti Asuhan Islam Playen Gunungkidul selama ini adalah terletak pada sumber daya manusia (SDM) atau anggota organisasi.